-->

Artikel

Proses pembuatan kopi luwak




Di Indonesia, penghasil kopi Luwak terbesar dengan kualitas yang terbaik adalah di Lampung. Areal perkebunan kopi di Lampung yang luasnya sekitar 59.357 hektar sangat memungkinkan untuk bisa memproduksi kopi luwak dalam jumlah besar. Selain itu, daerah lainnya yang juga penghasil kopi Luwak adalah Gayo Aceh, Padang Lawas Sumatera Barat, Pagalaram, Semende, Jawa Barat, serta Jawa Timur.

Di Jawa Timur, tepatnya di Jember dan Situbondo, mulai dicoba budidaya kopi Luwak dengan cara menangkar luwak serta melepasnya di areal perkebunan kopi. Meski hasilnya masih belum terlihat secara signifikan, namun sudah dapat dirasakan dengan volume produksi yang setiap tahunnya semakin meningkat.

Mahalnya kopi Luwak disebabkan karena kapasitas produksi kopi istimewa ini sangat terbatas. Dalam setahun, kapasitas produksinya diperkirakan hanya 500 kg, itupun total produksi dari Negara-negara di seluruh dunia yang didominasi Negara-negara di Asia Tenggara, diantaranya adalah Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Total kapasitas produksi yang hanya 500 kg pertahun tersebut, sebanyak 200 kg dipasok dari Indonesia.

Proses pengolahan kopi luwak

Kopi Luwak memiliki rasa sempurna dengan aroma istimewa disebabkan karena proses pengolahannya yang alami, yakni dengan memanfaatkan hewan luwak yang hidup liar di areal perkebunan kopi. Dengan nalurinya, hewan ini akan memilih dan memakan biji kopi yang paling matang, sehingga kemungkinan menelan biji kopi yang masih mentah hanya sekitar 1%.
Kopi terpilih tersebut selanjutnya akan difermentasi secara sempurna di dalam sistem pencernaan luwak selama 8 – 12 jam dan dikeluarkan melalui feses. Kotoran yang bercampur dengan biji kopi yang dikeluarkan Luwak itulah yang kemudian dikumpulkan serta diolah dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
  1. Kotoran luwak yang bercampur dengan biji kopi dipisahkan untuk dipilih biji-biji kopinya yang tidak bisa dihancurkan oleh system pencernaan Luwak. Biji-biji kopi tersebut kemudian dijemur di bawah terik sinar matahari hingga kadar air yang tersisa tinggal 20% –  25%.
  2. Biji kopi yang telah kering tersebut selanjutnya dibuang kulit arinya, dan cara memisahkan biji kopi dengan kulit ari dilakukan dengan memakai mesin tumbuk.
  3. Untuk mendapatkan biji kopi yang utuh dan bersih, dilakukan proses penyortiran.
  4. Setelah disortir, biji kopi dijemur untuk yang kedua kalinya hingga kadar air yang tersisa mencapai kurang dari 16%.
  5. Selanjutnya dilakukan pencucian sampai benar-benar bersih.
  6. Usai dicuci, biji kopi dijemur untuk yang ketiga kali hingga kadar airnya tersisa sekitar 10% – 11%.
  7. Tahap berikutnya adalah menyangraian atau menggoreng biji kopi dengan cara dimasukkan ke dalam oven.
  8. Biji kopi Luwak yang telah digoreng kemudian dijadikan bubuk dengan memasukkannya ke dalam mesin penggiling.
  9. Biji kopi yang telah menjadi bubuk selanjutnya didinginkan, sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam kemasan dengan menggunakan packing yang steril, agar bubuk kopi Luwak dapat tetap fresh sampai dengan satu tahun.
Dengan melalui proses yang panjang itulah kopi Luwak diolah, sehingga diperoleh hasil yang sempurna sebagai minuman yang memiliki aroma dan cita rasa istimewa, sekaligus memberikan manfaat bagi kesehatan dan kecantikan.

No comments:

Post a Comment

Hubungi Kami

Alamat Kami

Nifan cofee - The best roasted and grounded cofee Designed by Templateism | MyBloggerLab | Published By Gooyaabi Templates Copyright © 2014

Powered by Blogger.